Jangan Sepelekan Saraf Kejepit Karna sangat Berbahaya
Ahli tulang dari Rumah Sakit Premier Bintaro dr Harmantya Mahadhipta
mengatakan penyakit saraf kejepit atau HNP jika dibiarkan dalam jangka waktu
lama bisa berakibat pada kelumpuhan.
“Jika dibiarkan maka bisa berakibat kelumpuhan, dalam artian cacat saraf,”
ujar Harmantya di Jakarta, Sabtu (27/8).
Cacat saraf tersebut dapat berupa kehilangan kemampuan dalam mengontrol
keinginan buang air kecil dan besar, impotensi, hingga mati rasa. Tahap awal
dari kelumpuhan mulai dari kesulitan menggenggam, mengangkat lengan kemudian
diikuti kelumpuhan pada kedua tungkai kaki.
Gejala paling umum dari saraf kejepit tersebut adalah nyeri pada kaki
yang menjalar mulai dari tumit, betis, hingga ke pinggang. “Nyeri, mati rasa
sesuai dengan anggota tubuh yang sarafnya kejepit.”
Penyebab utama dari penyakit tersebut dikarenakan kelebihan barang
bawaan, duduk terlalu lama, hingga kelebihan berat badan.
- BACA JUGA
- Tips Hidup Sehat Dengan Tidur Yang Cukup
- Sex Ala Gesha Jepang Yang Hot
- Efek Samping dan Bahaya Penggunaan Vape (Rokok Elektrik)
Ahli tulang dari Rumah Sakit Premier Bintaro dr Harmantya Mahadhipta
mengatakan penyakit saraf kejepit atau HNP jika dibiarkan dalam jangka waktu
lama bisa berakibat pada kelumpuhan.
“Jika dibiarkan maka bisa berakibat kelumpuhan, dalam artian cacat
saraf,” ujar Harmantya di Jakarta, Sabtu (27/8).
Cacat saraf tersebut dapat berupa kehilangan kemampuan dalam mengontrol
keinginan buang air kecil dan besar, impotensi, hingga mati rasa. Tahap awal
dari kelumpuhan mulai dari kesulitan menggenggam, mengangkat lengan kemudian
diikuti kelumpuhan pada kedua tungkai kaki.
Gejala paling umum dari saraf kejepit tersebut adalah nyeri pada kaki
yang menjalar mulai dari tumit, betis, hingga ke pinggang. “Nyeri, mati rasa
sesuai dengan anggota tubuh yang sarafnya kejepit.”
Penyebab utama dari penyakit tersebut dikarenakan kelebihan barang
bawaan, duduk terlalu lama, hingga kelebihan berat badan.
Tutur dia, cara ampuh untuk mencegah saraf kejepit adalah dengan
mengurangi beban pada pinggang. “Kalau mau angkat berat-berat, maka harus
menguatkan otot. Jalan paling mudah untuk menguatkan otot dengan cara
berenang,” jelas dia.
Sebagian besar, masyarakat datang ke dokter setelah kondisinya lebih
parah. Untuk menangani permasalahan tulang belakang dapat dilakukan dengan
teknik pembedahaan “Minimal Invasive Spine Surgery” (MISS), yakni teknik
pembedahan yang dilakukan tanpa harus membuka jaringan otot.
Selain itu juga ada teknik baru yakni “Percutaneous Laser Disc
Decompression” atau PLDD yakni tindakan minimal invasif dengan memasukkan jarum
ke kulit yang dilanjutkan dengan menusukkan jarum ke kulit yang ditujukan ke
“disc” dan kemudian diberikan energi dari laser. Hasilnya “disc: akan mengecil
sehingga jepitan pada syaraf dapat terbebas.
“Tindakan PLDD tergolong aman karena tidak memerlukan pembiusan total
melainkan hanya pembiusan lokal di tempat jarum yang ditusukkan,” tukas dia.
No comments:
Post a Comment